Tuesday, December 30, 2014

Alat-Alat Tradisional Pengrajin Tenun Kain Cepuk Nusa Penida

nyamenusanet.blogspot.com - Alat-alat yang digunakan dalam proses penenunan kain cepuk Nusa Penida masih tergolong tradisional, karena masih mempertahankan alat-alat tradisional warisan nenek moyang (leluhur). Alat-alat tradisional tersebut dapat dipaparkan seperti pada penjelasan gambar berikut ini.
Penenun
Pengerajin Tenun Kain Cepuk Nusa Penida
Keterangan Gambar
1. Por
Por merupakan Alat penenunan Kain Cepuk yang terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan seni ukiran tradisional digunakan untuk memegang Apit (pemegang benang tenunan) dan diikatkan pada bokong penenun. Gambar alat penenun par dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
2 alat tenun por
Alat Tenun Por
*****************************************************
2. Apit
Apit merupakan Alat penenunan Kain Cepuk yang terbuat dari sebatang kayu atau bambu yang disesuaikan ukurannya digunakan untuk pemegang atau pengikat benang tenunan agar kencang. Gambar alat penenun Apit dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
3. alat tenun apit
Alat Tenun Apit
*****************************************************
3. Lihingang
Lihingang merupakan Alat penenunan Kain Cepuk yang terbuat dari sebatang bambu yang disesuaikan ukurannya digunakan untuk melilitkan benang yang nantinya akan dimasukkan ke dalam Tundak. Gambar alat penenun Lihingang dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
4 alat tenun lihingan
Alat Tenun Lihingan
*****************************************************
4. Papan Cagcag (cagag)
Papan Cagcag (cagag) merupakan Alat penenunan Kain Cepuk yang terbuat dari sebatang kayu dengan ukuran yang cukup besar digunakan untuk dasar (tatakan) Cagcag. Gambar alat penenun Cagcag dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
5 alat tenun papan cagcag - cagag
Alat Tenun Papan Cagcag (Cagag)
*****************************************************
5. Likah
Likah merupakan Alat penenunan Kain Cepuk yang terbuat dari sebatang kayu dengan ukuran yang disesuaikan digunakan untuk dasar dari semua alat yang digunakan dalam proses penenunan. Gambar Likah dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Alat Tenun Likah
Alat Tenun Likah
*****************************************************
6. Cagcag (Cagag)
Cagcag merupakan Alat penenunan Kain Cepuk yang terbuat dari sebatang kayu digunakan untuk menopang pandalan. Gambar Cagcag dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Alat Tenun Cagag
Alat Tenun Cagag
*****************************************************
7. Pandalan
Pandalan merupakan Alat penenunan Kain Cepuk yang terbuat dari sebatang kayu dengan ukuran yang cukup panjang digunakan untuk melilitkan benang tenunan yang sudah diatur. Gambar Pandalan dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Alat Tenun Pandalan
Alat Tenun Pandalan
*****************************************************
8. Serat
Serat merupakan Alat penenunan Kain Cepuk yang terbuat dari bambu yang tersusun rapi digunakan untuk mengatur posisi benang supaya rapi. Gambar Serat dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Alat Tenun Serat yang belum dipasang dan sudah dipasang pada tenunan
Alat Tenun Serat yang belum dipasang dan sudah dipasang pada tenunan
*****************************************************
9. Gehum
Gehum merupakan Benang putih yang terpasang pada tenunan berfungsi untuk mengatur posisi benang tenunan. Gambar Gehum dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Alat Tenun Gehum
Alat Tenun Gehum
*****************************************************
10. Peletletan
Peletletan merupakan alat tenun kain cepuk yang terbuat dari kayu atau bambu berfungsi untuk memegang benang Gehum. Gambar Peletletan dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Alat Tenun Peletletan
Alat Tenun Peletletan
*****************************************************
11. Bumbungan
Bumbungan merupakan alat tenun kain cepuk yang terbuat dari bambu berfungsi untuk membatasi antara benang tenunan atas dengan benang tenunan bawah. Gambar Bumbungan dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Alat Tenun Bumbungan
Alat Tenun Bumbungan
*****************************************************
12. Blide
Blide merupakan alat tenun kain cepuk yang terbuat dari bambu yang sudah duhaluskan berfungsi untuk menguatkan dalam pengaturan benang tenunan. Gambar Blide dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Alat Tenun Blide belum terpakai dan sudah terpakai untuk penenunan
Alat Tenun Blide belum terpakai dan sudah terpakai untuk penenunan
*****************************************************
13. Tundak
Lihingang merupakan alat tenun kain cepuk yang terbuat dari bambu yang berisi seni ukiran tertentu berfungsi untuk menaruh lihingang. Gambar Tundah dapat dilihat seperti pada gambar berikut.


Alat Tenun Tundak
Alat Tenun Tundak
Pengen tahu lebih banyak tentang Kerajinan Tenun Kain Cepuk Nusa Penida datang kepulau Bali dan kunjungi Telor emasnya Pulau Bali. Untuk menikmati Indahnya pulau Bali jangan lupa gunakan jasa kami Penyewaan Sepeda Motor termudah di Bali. Pelayanan ramah, mudah dan motor metic terbaru.

Jika ingin mendapatkan Kain Tenun Cepuk Nusa Penida sahabat bisa klik www.ilovenusapenida.com banyak pilihan motif dan warna tersedia. Bisa order sesuai selera dan keinginan.

Monday, December 29, 2014

TIPS MERAYAKAN PERGANTIAN TAHUN BARU

  • nyamenusanet.blogspot.com - Acara tahun baru selalu dinantikan banyak orang untuk merayakannya. Kebahagiaan Anda bersama teman, pasangan atau keluarga dapat terjalin baik dengan menghabiskan waktu berharga yang penuh arti ini. Pilihlah saran-saran di bawah ini yang ingin Anda lakukan di pergantian tahun ini.
  • Untuk pasangan

    1. Ciptakan suasana yang romantis dengan candle light dinner di restoran favorit Anda berdua.
    2. Bertukar hadiah istimewa dengan pasangan.
    3. Sesekali dalam setahun menginap semalam di hotel guna menikmati acara tutup tahun yang diselenggarakan hotel tersebut.
    4. Menonton film romantis yang dibintangi aktor favorit Anda berdua.
    5. Berdansa atau bersantai bersama sambil diiringi lagu-lagu romantis.
    6. Piknik di taman kota atau tempat terbuka lainnya yang beratapkan langit, sambil memandang bintang-bintang saat tahun berganti.
    7. Mengubah ruang kamar tidur Anda dengan memindahkan letak tempat tidur atau lemari agar tercipta suasana yang baru di pergantian tahun.
    8. Melakukan evaluasi bersama, mengenang masa-masa indah berdua, membuat catatan perbaikan-perbaikan dan bersepakat guna menghindari kesalahan yang sama di tahun depan.
    9. Bersama pasangan menindaklanjuti gol atau tujuan yang dibuat tahun ini. Bahas atas hasil yang sudah dicapai dan yang belum dilaksanakan. Tak lupa juga siapkan gol atau tujuan yang ingin Anda berdua capai untuk tahun depan.
    10. Berdoa bersama untuk kesejahteraan, kesehatan dan segala keinginan Anda berdua agar tercapai di tahun depan.
    11. Hadirkan di rumah Anda suasana seperti di malam pertama pernikahan Anda dalam menyambut tahun baru ini.
  • Dengan teman-teman

    1. Pergi bersama pasangan menghadiri pesta malam tahun baru yang diadakan di rumah teman.
    2. Makan bersama dengan membakar jagung dan _barbeque_di rumah salah satu teman.
    3. Adakan konvoi keliling kota bersama teman-teman dengan membunyikan terompet sambil berkendara untuk menyambut tahun baru.
    4. Mengadakan pesta kostum yang unik di rumah salah seorang teman.
    5. Bagi anak muda tidak ada salahnya melakukan traveling sesekali naik motor bersama-sama menikmati malam tahun baru di kota yang berbeda.
    6. Dengan teman-teman kelompok pecinta alam menjadi backpackerberpetualangan naik gunung. Di sana Anda dapat makan bersama dan bermain gitar ditemani api unggun di suasana dingin di ketinggian gunung yang menakjubkan saat menantikan detik-detik pergantian tahun.
    7. Pesta piyama yang biasanya dilakukan para gadis. Hal yang dikerjakan sekedar bersenda gurau dan bersenang-senang dengan melakukan kegiatan yang girly.
    8. Kawula muda biasa meluapkan kegembiraannya di malam tahun baru dengan menyalakan kembang api yang meriah atas terjadinya pergantian tahun.
    9. Kegiatan yang bermanfaat lainnya dan perlu adalah ketika berkumpul bersama lakukan untuk saling koreksi diri. Terutama teman-teman dekat yang sudah lama kenal dan tumbuh bersama. Dengan melakukan ini akan terwujud persahabatan yang akrab dan awet.
    10. Pergi ke rumah seorang teman untuk menonton film bersama sambil ditemani popcorn dan makanan kecil maupun besar lainnya.
    11. Di malam tahun baru pergi ke rumah teman yang mempunyai kolam renang dan mengadakan pesta di sana.
  • Dengan keluarga

    1. Mempersiapkan untuk acara tahun baru dengan pergi ke salon bersama ibu dan anggota keluarga lainnya. Merasakan badan lebih segar dan rileks dari hasil perawatan tubuh yang dilakukan seharian.
    2. Berunding bersama anggota keluarga untuk mengubah dekorasi rumah dalam menyambut tahun baru.
    3. Pergi bersama keluarga mencari diskon akhir tahun yang menggiurkan.
    4. Bahas hal-hal penting yang akan dilakukan setiap anggota keluarga pada tahun depan. Saling memberikan masukan dan mencurahkan perasaannya.
    5. Perlu membuat gol dan tujuan keluarga untuk berhasil serta tindakan nyata anggota keluarga untuk merealisasikannya.
    6. Makan malam bersama keluarga di restoran yang unik dan belum pernah dikunjungi untuk menjalin keakraban.
    7. Nonton film bareng dengan memilih tema yang lucu dan seru untuk menutup akhir tahun.
    8. Adakan setiap akhir tahun acara foto bersama keluarga yang dapat dikenang sepanjang masa.
    9. Adakan acara tahun baru yang bertepatan dengan ulang tahun salah satu anggota keluarga. Dengan menyantap hidangan dan tiup lilin untuk sambil bernyanyi bersama.
    10. Pesta kembang api dengan tetangga di sekitar rumah dalam rangka menyambut tahun yang baru.
    11. Menutup akhir tahun dengan doa keluarga sangat baik untuk bersyukur atas segala rahmat Tuhan yang telah diberikan kepada setiap anggota keluarga. Agar berkat dan kasih dari Yang Maha Kuasa menyertai keluarga Anda sepanjang tahun depan.
    Saat pergantian merupakan momen yang hanya terjadi sekali dalam setahun, gunakan untuk bersukaria dan sekaligus membuat resolusi untuk menjadikan hidup Anda lebih bermakna di tahun depan.
  • Agar perayaan Tahun baru anda lebih seru ajak keluarga atau teman anda untuk menikmati pesta kembang api di Pulau Dewata BALI (Pantai Kuta). Jika sahabat datang ke Bali jangan lupa gunakan jasa kami Penyewaan Sepedamotor murah di Bali hanya di www.nyamenusanet.blogspot.com
Pesta Kembang Api

Friday, December 19, 2014

TUJUAN WISATA FAFORIT DI BALI MERAYAKAN TAHUN BARU

nyamenusanet.blogspot.com - Bali yang merupakan pusat pariwisata di Indonesia tentunya lebih spesial menjadi pilihan bagi para pelancong untuk menikmati akhir tahun. Banyak pusat keramaian yang bisa anda kunjungi ketika berlibur di Bali untuk menonton perayaan akhir tahun di Bali.
Masyarakat saling berbaur untuk merayakannya dengan sangat antusias, tak tersekat oleh suku, ras, kasta, keyakinan maupun budaya tertentu. Menjelang perayaan, maka Bali akan semarak dengan kegembiraan, mercon dan kembang api yang saling bersahutan di seantero Pulau Dewata ini, mengisi malam-malam yang begitu ceria dan indah. Langit Bali ditaburi sejuta warna dan percikan keindahan yang memancaran semangat dan persatuan. Hal inilah yang selalu menarik dari Bali dan menjadi alasan banyak orang untuk menghabiskan tahun baru di pulau tersebut. Perayaan Tahun Baru di Bali merupakan salah satu momen yang sangat penting diantara beberapa perayaan lainnya yang juga kerap dirayakan oleh masyarakat Bali. Orang-orang dengan berbagai latar belakang seolah sepakat untuk hadir di suatu titik guna menikmati dan merayakan acara pergantian tahun serta menikmati beragam pesta pora yang dilakukan didalamnya. Berikut adalah tempat-tempat yang menjadi favorit untuk menghabiskan malam tahun baru di Bali:

1. Kuta
kuta bali
Kuat
 Salah satu tempat favorit untuk menghabiskan malam tahun baru bagi para wisatawan adalah pantai Kuta, Bali. Baik wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri sudah memadati pantai eksotik tersebut. Ikon pulau Bali tersebut selalu menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin merayakan tahun baru di Bali. Segala macam acara digelar di kawasan ini, pesta semalam suntuk yang meriah pasti tidak akan anda lewatkan begitu saja.






2. Ubud
ubud bali
Ubud
Bagi anda yang tidak terlalu menyukai keramaian pada malam tahun baru, seperti yang terjadi di Kuta, Seminyak, atau Sanur, maka anda sebaiknya mengarah ke Ubud, Gianyar. Di daerah ini banyak wisatawan yang lebih memilih merayakan tahun baru dengan mengobrol santai dan pesta kecil-kecilan. Suasana pedesaan di Ubud mungkin memengaruhi para wisatawan di sini. Mereka yang menyukai ketenangan akan sangat menyukai Ubud sebagai tempat menghabiskan malam Tahun baru.





3. Sanur
sanur bali
Sanur
Kawasan wisata Sanur dikenal dengan wisatawan generasi tua dari eropa. Namun, bukan berarti tidak ada yang menarik dari tempat ini. Menyambut tahun baru, banyak acara yang diadakan di Sanur. Festival musik dan tari, pesta topeng adalah beberapa acara yang tiap tahun diselenggarakan. Di daerah pantainya, biasanya digelar pesta bernuansa khas Bali, seperti musik bleganjur








4. Pantai Jimbaran
jimbaran bali
Jimbaran
Tak lengkap rasanya bila membicarakan tempat romantis tanpa menyebut Bali. Salah satu tempat romantis yang ada di Bali adalah Jimbaran. Di sini, Anda bisa menikmati santap malam romantis dengan view menghadap pantai. Semilir angin dan bunyi debur ombak akan menambah indah malam Tahun Baru Anda. Semakin malam, kawasan ini akan semakin ramai dikunjungi wisatawan. Setiap orang akan meniup terompet bersama-sama dan menyaksikan pertunjukan kembang api.





5. Seminyak
seminyak bali
Seminyak
Seminyak adalah kawasan wisata yang terletak di pantai barat Bali, sebelah utara Kuta dan Legian. Daerah ini sangat populer sebagai tempat bermukim para ekspatriat dan memiliki harga jual tanah yang tertinggi di Bali. Kawasan ini dipenuhi dengan cafe, resto, bar, dan segala tempat untuk menghabiskan kocek anda. Jika anda senang dengan gemerlap dunia malam dan ingin menghabiskan tahun baru dengan berpesta semalaman, Seminyak adalah tempat yang tepat. Karena ditempat ini terdapat berbagai macam hiburan malam yang menarik.

Bagi anda yang punya rencana liburan ke Bali di akhir tahun, kami himbau untuk memesan kamar hotel maupun paket wisata untuk menjaga ketersediaan. Mengingat Desember adalah high season. Untuk kelancaran perjalanan anda di bali kami nyamenusanet menyediakan jasa penyewaan sepeda motor metic beat FI th 2014 dengan kondisi masih ok.
untuk info lebih lengkap bisa hubungi kami 

Sumber Referensi :  at http://www.wisatabaliaga.com/blog/5-tujuan-wisata-favorit-di-bali-untuk-merayakan-tahun-baru/#vgdr7vXz0tVvLoAi.99

Sunday, December 14, 2014

Makna Hari Raya Galungan di Bali dan Rangkaiannya.


Foto : http://shuartinie.blogspot.com/
nyamenusanet.blogspot.com - Umat Hindu di Bali dan Nusantara, pada Rabu (17/12/2014) merayakan hari raya Galungan. Perayaan Hari Raya Galungan dan juga Kuningan merupakan rangkaian perayaan yang paling panjang di antara hari-hari raya Agama Hindu, dimana jarak waktunya selama 60 hari. Berikut rangkaian upacara Galungan dan Kuningan serta makna dari upacara-upacara tersebut.

1. Hari Sabtu Kliwon Wariga yang disebut dengan Tumpek Pengarah atau Pengatag, tepatnya 25 hari sebelum Hari Raya Galungan dan persembahan ditujukan kepada dewa Sankara (nama lain Dewa Siva)sebagai penguasa tumbuh-tumbuhan dengan mempersembahkan sesajen pada pohon-pohon kayu yang menghasilkan buah, daun, dan bunga yang akan digunakan pada Hari Raya Galungan.

2. Sugihan Jawa atau Sugihan Jaba ; yaitu Sebuah kegiatan rohani dalam rangka menyucikan bhuana agung (makrokosmos) yang jatuh pada hari Kamis Wage Sungsang. Kata Sugihan berasal dari urat kata Sugi yang artinya membersihkan dan Jaba artinya luar, jadi Hari Sugihan Jawa tersebut bukanlah hari Sugihan bagi para pengungsi leluhur-leluhur dari jawa pasca bubarnya Majapahit. Maksud sebenarnya adalah pembersihan Bhuana Agung - sekala-niskala.
Dalam lontar Sundarigama dijelaskan: bahwa Sugihan Jawa merupakan "Pasucian dewa kalinggania pamrastista bhatara kabeh" (pesucian dewa, karena itu hari penyucian semua bhatara). Pelaksanaan upacara ini dengan membersihkan alam lingkungan, baik pura, tempat tinggal, dan peralatan upacara di masing-masing tempat suci. Dan yang terpenting adalah membersihkan badan phisik dari debu kotoran dunia Maya, agar layak dihuni oleh Sang Jiwa Suci sebagai Brahma Pura.
3. Sugihan Bali; Jatuh pada hari Jumat Kliwon wuku Sungsang (sehari setelah Sugihan Jawa). Bali dalam bahasa Sansekerta berarti kekuatan yang ada dalam diri. Jadi Sugihan Bali memiliki makna yaitu menyucikan diri sendiri, sesuai dengan lontar Sundarigama: "Kalinggania amrestista raga tawulan" (oleh karenanya menyucikan badan jasmani-rohani masing-masing /mikrocosmos) yaitu dengan memohon tirta pembersihan /penglukatan. Manusia tidak saja terdiri dari badan phisik tetapi juga badan rohani (Suksma Sarira dan Antahkarana Sarira). Persiapan phisik dan rohani adalah modal awal yang harus diperkuat sehingga sistem kekebalan tubuh ini menjadi maksimal untuk menghadapi musuh yang akan menggoda pertapaan kita.
4. Panyekeban – puasa I ; Jatuh pada hari Minggu Pahing Dungulan.Panyekeban artinya mengendalikan semua indrya dari pengaruh negatif, karena hari ini Sangkala Tiga Wisesa turun ke dunia untuk mengganggu dan menggoda kekokohan manusia dalam melaksanakan Hari Galungan. Dalam Lontar Sunarigama disebutkan : "Anyekung Jnana" artinya mendiamkan pikiran agar tidak dimasuki oleh Bhuta Galungan dan juga disebutkan "Nirmalakena" (orang yang pikirannya yang selalu suci) tidak akan dimasuki oleh Bhuta Galungan.
Melihat pesan Panyekeban ini mewajibkan umat Hindu untuk mulai melaksanakan Brata atau Upavasa sehingga pemenuhan akan kebutuhan semua Indriya tidak jatuh kedalam kubangan dosa; pikirkan yang baik dan benar, berbicara kebenaran, berprilaku bijak dan bajik, mendengar kebenaran, menikmati makanan yang sattvika, dan yang lain, agar tetap memiliki kekuatan untuk menghalau godaan Sang Mara. Jadi tidak hanya nyekeb pisang (biu) atau tape untuk bebantenan saja.
5. Penyajaan – puasa II ; jatuh pada hari Senin Pon Dungulan. Pada hari ini umat mengadakan Tapa Brata Yoga Samadhi dengan pemujaan kepada Ista Dewata. Penyajaan dalam lontar Sundarigama disebutkan : "Pangastawaning Sang Ngamong Yoga Samadhi" upacara ini dilaksanakan pada hari Senin Pon Dungulan. Dengan Wiweka dan Winaya, manusia Hindu diajak untuk dapat memilah kemudian memilih yang mana benar dan salah. Bukan semata-mata membuat kue untuk upacara.
6. Penampahan – puasa III ; jatuh pada hari Selasa Wage Dungulan tepat sehari sebelum hari Raya Galungan. Penampahan berasal dari kata tampah atau sembelih artinya ; bahwa pada hari ini manusia melakukan pertempuran melawan Adharma, atau hari untuk mengalahkan Bhuta Galungan dengan upacara pokok yakni Mabyakala yaitu memangkas dan mengeliminir sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri, bukan semata-mata membunuh hewan korban, karena musuh sebenarnya ada di dalam diri (Sad Ripu, Sad Atatayi, Sapta Timira, dll), dan bukan di luar diri kita termasuk sifat- sifat hewani tersebut.
Ini sesuai dengan lontar Sundarigama yaitu ; "Pamyakala kala malaradan". Inilah puncak dari Brata dan Upavasa umat Hindu, bertempur melawan semua bentuk Ahamkara - kegelapan yang bercokol dalam diri.
Hari Penampahan Galungan inilah yang pada dewasa ini paling kehilangan makna spiritualnya yang paling penting. Konsentrasi kebanyakan keluarga membuat makanan yang enak-enak. Padahal ada upakara penting di Madya Mandala untuk Memohon Tirta dari Luhuring Akasa dalam rangka me-nyomia Buta Kala di Bhana Agung dan Alit yang sering terlewatkan. Selama ini justru sebagain besar dari kita malah berpesta pora makan, lupa terhadap jati diri, menikmati makanan, mabuk. Sehingga bukan Nyomya Bhuta Kala- Nyupat Angga Sarira, malah kita akhirnya menjelma jadi Bhuta itu sendiri.
7. Galungan – lebar puasa ; Jatuh pada hari Rabu Kliwon wuku Dungulan, Hari ini merupakan hari kemenangan dharma terhadap adharma setelah berhasil mengatasi semua godaan selama perjalan hidup ini, dan merupakan titik balik agar manusia senantiasa mengendalikan diri dan berkarma sesuai dengan dharma dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan dalam usaha mencapai anandam atau jagadhita dan moksa serta shanti dalam hidup sebagai mahluk yang berwiweka.
8. Manis Galungan; Setelah merayakan kemenangan , manusia merasakan nikmatnya (manisnya) kemenangan dengan mengunjungi sanak saudara mesima krama dengan penuh keceriaan, berbagi suka cita, mengabarkan ajaran kebenaran betapa nikmatnya bisa meneguk kemenangan. Jadi pada hari ini umat Hindu wajib mewartakan-menyampaikan pesan dharma kepada semua manusia inilah misi umat Hindu Dharma. Cara menyampaikan ajaran kebenaran adalah dengan Satyam Vada yaitu mengatakan dengan kesungguhan dan kejujuran.
9. Pemaridan Guru; Jatuh pada hari Sabtu Pon Dungulan, maknanya pada hari ini dilambangkan dengan kembalinya Dewata-dewati, pitara-pitari, para leluhur ke tempat payogannya masing-masing dan meninggalkan anugrah berupa kadirgayusan yaitu ; hidup sehat umur panjang, dan hari ini umat menikmati waranugraha dari dewata. Di beberapa daerah dibali biasanya dilakukan dengan sarana banten "tegen-tegenan" yang berisi hasil bumi berupa padi, buah-buahan dan aneka rupa jajanan yang tujuannya diperuntukkan untuk memberikan bekal kepada para leluhur yang akan mantuk kembali ke sunya loka.
10. Pemacekan Agung; Jatuh pada hari Senen Kliwon wuku Kuningan. Tepat pada hari ini merupakan hari pertengahan dari rangkaian panjang hari raya Galungan. Hari ini tepat 30 hari dari sejak hari Tumpek Pengarah, dan 30 hari menjelang hari Pegat Uwakan (Buda Kliwon Pahang). Pada hari ini umat menancapkan dan meneguhkan tekadnya kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam menghadapi dan mengarungi kehidupan selanjutnya dengan senantiasa berjalan dalam koridor dharma. Pada hari ini dibeberapa wilayah dibali dilakukan persembahyangan dengan sarana raka ajengan tipat pesor sebagai rasa syukur dan sujud bakti kehadapanNya.
11. Sepuluh hari setelah Galungan disebut Kuningan. Pada Hari ini diyakini bahwa para dewata dan roh-roh leluhur akan turun ke marcapada/mayapada untuk menerima sembah bakti umat dan prati sentananya dengan segala cinta kasihnya, dan pada siang harinya para dewata dan roh suci leluhur kembali menuju kahyangan stana-nya masing-masing yang diyakini tempatnya di svargaloka (alam sorga). Kuningan merupakan hari kasih sayang, yang disimbulkan melalui berbagai pratika upakara seperti: tamiang, koleman, sulangi, tebo, dan endongan.
Rangkaian perayaan Galungan dan Kuningan berkahir pada Hari rabu Kliwon wuku Pahang yang sering disebut hari raya Pegat Uwakan. Pada hari ini umat melakukan persembahyangan mengahturkan suksmaning manah lan idep kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas karunia dan wara nugrahanya bisa melaksanakan rangkaian perayaan hari Raya Galungan dengan sempurna.
Demikian makna Hari Raya Galungan sebagai hari pendakian spritual dalam mencapai kemenangan /wijaya dalam hidup dan kehidupan ini, ditinjau dari sudut pelaksanaan upacara dan makna filosofisnya.
Kalander Bali dan Upakara serta Upacaranya sangat sinkron/matching dengan alam semesta. Sekali pun dipakai sarana bebantenan yang paling sederhana, manfaat yang didapatkannya tetap sangat luar biasa. Sekalipun dikerjakan oleh orang biasa yang tidak terlatih khusus dan tidak punya kemampuan batin tinggi, namun manfaat yang diberikan tetap berlaku.

Sahabat nyamenusanet yang mau jalan-jalan di bali jangan lupa menggunakan jasa kami Penyewaan Sepeda Motor murah di Bali dengan pelayanan yang ramah dan kondisi Sepeda Motor terbaru tahun 2013 s/d 2014. semoga perjalanan anda Selamat Dirgahayu manut ring manah. suksme.

Sumber : http://beritabali.com/index.php/page/berita/dps/detail/2013/10/22/Rangkaian-Upacara-dan-Makna-Hari-Raya-Galungan-/201310220003

Rangkaian Upacara dan Makna Filosofinya Galungan di BALI

TUMPEK WARIGA

nyamenusanet.blogspot.com - Jatuh pada hari Saniscara, Kliwon, Wuku Wariga, atau 25 hari sebelum Galungan. Upacara ngerasakin dan ngatagin dilaksanakan untuk memuja Bhatara Sangkara, manifestasi Hyang Widhi, memohon kesuburan tanaman yang berguna bagi kehidupan manusia.
ANGGARA KASIH JULUNGWANGI
Hari Anggara, Kliwon, Wuku Julungwangi atau 15 hari sebelum Galungan. Upacara memberi lelabaan kepada watek Butha dengan mecaru alit di Sanggah pamerajan dan Pura, serta mengadakan pembersihan area menjelang tibanya hari Galungan.
BUDA PON SUNGSANG
Hari Buda, Pon, Wuku Sungsang atau 7 hari sebelum Galungan. Disebut pula sebagai hari Sugian Pengenten yaitu mulainya Nguncal Balung. Nguncal artinya melepas atau membuang, balung artinya tulang; secara filosofis berarti melepas atau membuang segala kekuatan yang bersifat negatif (adharma).
Oleh karena itu disebut juga sebagai Sugian Pengenten, artinya ngentenin (mengingatkan) agar manusia selalu waspada pada godaan-godaan adharma.
Pada masa nguncal balung yang berlangsung selama 42 hari (sampai Buda Kliwon Paang) adalah dewasa tidak baik untuk: membangun rumah, tempat suci, membeli ternak peliharaan, dan pawiwahan.
SUGIAN JAWA
Hari Wraspati, Wage, Wuku Sungsang, atau 6 hari sebelum Galungan. Memuja Hyang Widhi di Pura, Sanggah Pamerajan dengan Banten pereresik, punjung, canang burat wangi, canang raka, memohon kesucian dan kelestarian Bhuwana Agung (alam semesta).
SUGIAN BALI
Hari Sukra, Kliwon, Wuku Sungsang, atau 5 hari sebelum Galungan. Memuja Hyang Widhi di Pura, Sanggah Pamerajan dengan Banten pereresik, punjung, canang burat wangi, canang raka, memohon kesucian, dan keselamatan Bhuwana Alit (diri sendiri).
PENYEKEBAN
Hari Redite, Paing, Wuku Dungulan, atau 3 hari sebelum Galungan. Turunnya Sang Bhuta Galungan yang menggoda manusia untuk berbuat adharma. Galung dalam Bahasa Kawi artinya perang; Bhuta Galungan adalah sifat manusia yang ingin berperang atau berkelahi.
Manusia agar menguatkan diri dengan memuja Bhatara Siwa agar dijauhkan dari sifat yang tidak baik itu. Secara simbolis Ibu-ibu memeram buah-buahan dan membuat tape artinya nyekeb (mengungkung/ menguatkan diri).
PENYAJAAN
Hari Soma, Pon, Wuku Dungulan, atau 2 hari sebelum Galungan. Turunnya Sang Bhuta Dungulan yang menggoda manusia lebih kuat lagi untuk berbuat adharma. Dungul dalam Bahasa Kawi artinya takluk; Bhuta Dungulan adalah sifat manusia yang ingin menaklukkan sesama atau sifat ingin menang.
Manusia agar lebih menguatkan diri memuja Bhatara Siwa agar terhindar dari sifat buruk itu. Secara simbolis membuat jaja artinya nyajaang (bersungguh-sungguh membuang sifat dungul).
PENAMPAHAN
Hari Anggara, Wage, Wuku Dungulan, atau 1 hari sebelum Galungan. Turunnya Sang Bhuta Amangkurat yang menggoda manusia lebih-lebih kuat lagi untuk berbuat adharma. Amangkurat dalam Bahasa Kawi artinya berkuasa. Bhuta Amangkurat adalah sifat manusia yang ingin berkuasa.
Manusia agar menuntaskan melawan godaan ini dengan memuja Bhatara Siwa serta mengalahkan kekuatan Sang Bhuta Tiga (Bhuta Galungan, Bhuta Dungulan, dan Bhuta Amangkurat).
Secara simbolis memotong babi “nampah celeng” artinya “nampa” atau bersiap menerima kedatangan Sanghyang Dharma. Babi dikenal sebagai simbol tamas (malas) sehingga membunuh babi juga dapat diartikan sebagai menghilangkan sifat-sifat malas manusia.
Sore hari ditancapkanlah penjor lengkap dengan sarana banten pejati yang mengandung simbol “nyujatiang kayun” dan memuja Hyang Maha Meru (bentuk bambu yang melengkung) atas anugerah-Nya berupa kekuatan dharma yang dituangkan dalam Catur Weda di mana masing-masing Weda disimbolkan dalam hiasan penjor sebagai berikut:
  1. lamak simbol Reg Weda,
  2. bakang-bakang simbol Atarwa Weda,
  3. tamiang simbol Sama Weda, dan
  4. sampian simbol Yayur Weda.
Di samping itu penjor juga simbol ucapan terima kasih ke hadapan Hyang Widhi karena sudah dianugerahi kecukupan sandang pangan yang disimbolkan dengan menggantungkan beraneka buah-buahan, umbi-umbian, jajan, dan kain putih kuning.
Pada sandyakala segenap keluarga mabeakala, yaitu upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Galungan.
GALUNGAN
Hari Buda, Kliwon, Wuku Dungulan, merupakan perayaan kemenangan manusia melawan bentuk-bentuk adharma terutama yang ada pada dirinya sendiri. Bhatara-Bhatari turun dari Kahyangan memberkati umat manusia. Persembahyangan di Pura, Sanggah Pamerajan bertujuan mengucapkan terima kasih kepada Hyang Widhi atas anugrah-Nya itu.
MANIS GALUNGAN
Hari Wraspati, Umanis, Wuku Dungulan, 1 hari setelah Galungan, melaksanakan Dharma Santi berupa kunjungan ke keluarga dan kerabat untuk mengucapkan syukur atas kemenangan dharma dan mohon maaf atas kesalahan-kesalahan di masa lalu.
Malam harinya mulai melakukan persembahyangan memuja Dewata Nawa Sangga, mohon agar kemenangan dharma dapat dipertahankan pada diri kita seterusnya.
Pemujaan di malam hari selama sembilan malam sejak hari Manis Galungan sampai hari Penampahan Kuningan disebut sebagai persembahyangan Nawa Ratri (nawa = sembilan, ratri = malam) dimulai berturut-turut memuja Bhatara-Bhatara: Iswara, Mahesora, Brahma, Rudra, Mahadewa, Sangkara, Wisnu, Sambu, dan Tri Purusa (Siwa-Sada Siwa-Parama Siwa).
PEMARIDAN GURU
Hari Saniscara, Pon, Wuku Dungulan, 3 hari setelah Galungan merupakan hari terakhir Wuku Dungulan meneruskan persembahyangan memuja Dewata Nawa Sangga khususnya Bhatara Brahma.
ULIHAN
Hari Redite, Wage, Wuku Kuningan, 4 hari setelah Galungan, Bhatara-Bhatari kembali ke Kahyangan, persembahyangan di Pura atau Sanggah Pamerajan bertujuan mengucapkan terima kasih atas wara nugraha-Nya.
PEMACEKAN AGUNG
Hari Soma, Kliwon, Wuku Kuningan, 5 hari setelah Galungan. Melakukan persembahan sajen (caru) kepada para Bhuta agar tidak mengganggu manusia sehingga Trihitakarana dapat terwujud.
PENAMPAHAN KUNINGAN
Hari Sukra, Wage, Wuku Kuningan, 9 hari setelah Galungan. Manusia bersiap nampa (menyongsong) hari raya Kuningan. Malam harinya persembahyangan terakhir dalam urutan Dewata Nawa Sanga, yaitu pemujaan kepada Sanghyang Tri Purusha (Sisa, Sada Siwa, Parama Siwa).
KUNINGAN
Hari Saniscara, Kliwon, Wuku Kuningan, 10 hari setelah Galungan. Para Bhatara-Bhatari turun dari Kahyangan sampai tengah hari.
Manusia mengucapkan terima kasih kepada Hyang Widhi atas wara nugrahanya berupa kekuatan dharma serta mohon agar kita senantiasa dihindarkan dari perbuatan-perbuatan adharma.
Secara simbolis membuat sesajen dengan nasi kuning sebagai pemberitahuan (nguningang) kepada para preti sentana agar mereka mengikuti jejak leluhurnya merayakan rangkaian hari raya Galungan – Kuningan.
Selain itu menggantungkan “tamiang” di Palinggih-palinggih sebagai tameng atau perisai terhadap serangan kekuatan adharma.
PEGAT UWAKAN
Hari Buda, Kliwon, Wuku Paang, satu bulan atau 35 hari setelah Galungan, merupakan hari terakhir dari rangkaian Galungan. Pegat artinya berpisah, dan uwak artinya kelalaian. Jadi pegat uwakan artinya jangan lalai melaksanakan dharma dalam kehidupan seterusnya setelah Galungan. Berata-berata nguncal balung berakhir, dan selanjutnya roda kehidupan terlaksana sebagaimana biasa.
Sahabat yang mau jalan-jalan ke Bali jangan lupa gunakan jasa kami Penyewaan Sepeda Motor termurah di Bali, Motor metic terbaru tahum 2013 s/d 2014. terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : http://stitidharma.org/galungan-rangkaian-upacara-dan-makna-filosofinya/

Monday, December 8, 2014

Menyelami Adat dan Budaya Masyarakat Bali

Menyelami Adat dan Kebudayaan Masyarakat Bali 
==============================
nyamenusanet.blogspot.com - Dalam setiap bangsa dipastikan memiliki adat dan kebudayaannya masing-masing. Untuk itu, mereka memiliki kewajiban untuk melestarikan dan mengimplementasikan segala adat dan kebudayaannya tersebut secara sungguh-sungguh. Demikian halnya dengan adat dan kebudayaan yang ada di Pulau Dewata Bali yang hingga kinipun masih dipegang teguh secara konsisten oleh masyarakatnya.
adatbudaya
Bangunan Khas Tradisional Masyarakat Bali
adatbudaya2
Persembahyangan Umat Hindu di Bali
adatbudaya3
Upacara Manusa Yadnya Metatah/Potong gigi Masyarakat Bali
adatbudaya4
Bangunan Tradisional Khas asli Bali
  
Adat dan kebudayaan yang ada pada masyarakat Bali sangat erat kaitannya dengan agama dan kehidupan relijius masyarakat Hindu. Keduanya telah memiliki akar sejarah yang demikian panjang dan mencerminkan konfigurasi ekspresif dengan dominasi nilai dan filosofi relijius agama Hindu. Dalam konfigurasi tersebut tertuang aspek berupa esensi keagamaan, pola kehidupan, lembaga kemasyarakatan, maupun kesenian yang ada didalam masyarakatBali.
Mayoritas masyarakat Bali menganut ajaran Hindu yang mempunyai kerangka dasar dengan meliputi tiga hal; filsafat, upacara, dan Tata Susila. Secara hakikat ajaran Bindu merupakan Panca Cradha yang memiliki arti lima keyakinan yakni Widhi Cradha ialah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, Atma Cradha ialah keyakinan akan adanya atman atau jiwa pada setiap makhluk, Karma Pala Cradha ialah keyakinan terhadap hukum perbuatan, Punarbhawa Cradha adalah keyakinan terhadap adanya reinkarnasi atau kelahiran kembali setelah kematian, Moksa Cradha adalah keyakinan terhadap moksa yaitu kebahagiaan yang kekal abadi.
Pola kehidupan masyarakat Bali sangat rigid dan terikat pada norma-norma baik agama maupun sosial. Dalam konteks norma agama misalnya, setiap pemeluk Hindu Bali wajib untuk melaksanakan sembahyang atau pemujaan pada pura tertentu diwajibkan pada satu tempat tinggal bersama dalam komunitas, dalam kepemilikan tanah pertanian diwajibkan dalam satu subak tertentu, diwajibkan dalam status sosial berdasarkan warna, pada ikatan kekerabatan diwajibkan menurut prinsip patrilineal.
Struktur pemukiman masyarakat Bali dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu pemukiman pola kosentris seperti yang terjadi pada masyarakat Bali yang tinggal di pegunungan dan pemukiman menyebar seperti yang terjadi pada masyarakat Bali yang berada di dataran rendah. Pada pola kosentris, desa adat yang menjadi titik sentral. Sedangkan pada pola menyebar, desa terbagi-bagi kedalam satu kesatuan wilayah yang lebih kecil yang disebut Banjar.

Berkunjung kebali jangan lupa menggunakan jasa kami Rental Sepeda Motor murah di Bali dan Wisata Hemat

Sumber : http://wisatabali2010.wordpress.com/

Wisata Kintamani Bali

nyamenusanet.blogspot.com - Sebelumnya untuk menikmati Wisata Kintamani jangan lupa menggunakan jasa kami Jasa Rental Sepeda Motor dan Wisata Hemat.
Kintamani merupakan kawasan wisata alam yang menyajikan panorama alam yang mempesona di pulau dewata ini. Panorama alam tersebut adalah Danau Batur yang berdampingan dengan Gunung Batur. Kawasan wisata Kintamani berada pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut, berada di wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang berjarak sekitar 67 km kearah timur laut dari ibukota Denpasar. Untuk mencapai kawasan ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam dan sepanjang perjalanan di kabupaten Bangli akan menikmati pemandangan alam persawahan, perkebunan, dan rumah-rumah pedesaan tradisional Bali.
Di kawasan wisata Kintamani yang sejuk terdapat area pemberhentian yaitu Penelokan, agar dapat menikmati keindahan gunung Batur dan danau Batur. Selain menikmati panorama alam juga bisa sambil bersantap karena di Penelokan banyak terdapat rumah makan. Untuk mencapai tepi danau, dari Penelokan harus melalui jalan menurun yang berkelok-kelok yang membelah gunung dan danau. Semakin menurun pemandangan di sekitarnya dan gunung Batur akan semakin indah dan terlihat sangat jelas. Di sekitar kaki gunung terdapat banyak bongkahan lava yang telah membatu.
Berdasarkan Prasasti Sukawana, Kintamani mempunyai asal-usul nama yang berasal dari "Cintamani", di mana terdapat tempat pertapaan dan tempat sejenis asram (yoga) yang digunakan oleh para pertapa dan biksu, seperti Siwakangsita, Siwanirmala, dan Siwapradjna. Ada beberapa yang mengartikan bahwa Kintamani berasal dari "Cintamani", yang terdiri dari dua kata yaitu "Cinta" yang bermakna kasih sayang dan "Mani" yang artinya pikiran atau perasaan. Jadi Kintamani merupakan suatu tempat untuk memadu kasih agar pikiran dan perasaan menjadi senang.
Berdasarkan data, gunung Batur yang mempunyai ketinggian 1.717 meter dari permukaan laut merupakan gunung berapi yang masih aktif. Gunung ini pernah mengalami letusan dahsyat, yang oleh masyarakat Bali disebut dengan istilah Gejor Bali, terjadi pada tahun 1917 yang menelan korban meninggal mencapai sekitar 1.000 orang dan menghancurkan sekitar 2.500 tempat persembahyangan termasuk Pura Ulun Danu Batur yang berada dekat di sekitar gunung tersebut. (saat ini pura Ulun Danu Batur sudah direnovasi). Sedangkan danau Batur adalah danau terbesar di pulau Bali dengan luas sekitar 16 km2 dan mempunyai kedalaman 65 - 70 meter serta menjadikan salah satu sumber mata air utama bagi masyarakat Bali. Danau Batur dikelilingi oleh beberapa desa, dan desa-desa yang mengelilingi danau Batur disebut Desa Bintang Danu, antara lain Desa Songan, Desa Batur, Desa Kedisan, Desa Buahan, dan Desa Trunyan.
Kegiatan wisata yang paling digandrungi di kawasan Kintamani ini adalah "mendaki gunung" atau yang dikenal dengan istilah "trekking". Mendaki gunung Batur sangat digemari oleh kalangan wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Untuk mendapatkan informasi mengenai trekking baik dari segi keselamatan dan daya tariknya, bisa didapatkan di hotel / penginapan, atau pusat informasi wisata yang diantaranya berada di desa Toyabungkah, desa Kedisan, dan desa Sawangan. Pada pos-pos trekking tersebut ada beberapa informasi yang mendukung sebelum melakukan kegiatan trekking itu, seperti kondisi geografis gunung Batur, cuaca, dan jalur pendakian yang akan dilalui. Hal yang paling menarik mengikuti wisata trekking gunung Batur adalah menyaksikan panorama alam yaitu melihat matahari terbit di puncak gunung Batur.

Untuk menikmati Wisata Kintamani jangan lupa menggunakan jasa kami Jasa Rental Sepeda Motor dan Wisata Hemat.

Sumber : http://www.wisatadewata.com/article/wisata/kintamani

Referensi Penginapan Di Bali


Referensi Penginapan murah di Bali


Berikut Referensi Hotel dan penginapan yang ada di bali harga bisa berubah sewaktu-waktu,
PenginapanAlamatTlpTarif permalam (Rp)
Adhi jaya Sunset hotel Jl. sunset road – kuta Bali 0361-8947171 700.000 ++
Penginapan OSELLA Jl. pidada XII No 6 (Belakang terminal ubung) 0361-432305 60.000-80.000
Hotel Puri Alit Jl. sutomo No. 28 -Denpasar 0361-428831 75.000
Grass B n B Jl. pura demak 77 Denpasar 0361-8495370 250.000
 Hotel Mutiara Jl. pendidikan No. 102 Sidakarya, Denpasar 0361-720789 180.000
 Hotel Suranadhi III Jl. hayam wuruk 75 Denpasar-Bali0361-226702 125.000
 Hotel Puspa Indah Jl. angsoka Cargo Permai, Ubung – Denpasar 0361-2765833 160.000
 Santosa city hotel Jl. patih jlantik No. 8 Denpasar-Bali 0361-264741 353.000
 Hotel Rhadana Jl. raya kuta 88R Kuta-Bali 0361-755264 450.000
 Amaris Hotel Jl. sunset road No.57 Kuta- Bali 0361-8496555 320.000
 Palloma hotel Jl. Dewi Sri I No. 8 Kuta -Bali 0361-8947090 400.000
 Pondok Sari hotel Jl. Nyang-Nyangsari No. 7b Kuta-Bali 0361-766275 300.000
Sahabat yang jalan-jalan ke Bali janga lupa gunakan jasa Kami Penyewaan Sepeda Motor termurah dan motor metik terbaru tahun 2013 s/d 2014. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : http://vanessarental.id.ai/